Ayam: "Manusia itu memang nggak punya rasa
perikebinatangan, kita sebagai binatang selalu dijadiin berbagai macem
simbol, coba bayangin mahasiswi yang jual diri disebut "ayam kampus",
jelek-jelek gini gw kan nggak pernah jual diri, ya walaupun gw suka
gonta ganti pasangan, tapi aku kan ngga pernah tuh kena penyakit raja
singa!"
Tikus: "Bener banget, ane juga suka disebut-sebut tuh
dengan istilah "tikus kantor", katanya sih itu julukan buat orang yang
suka makan duit rakyat, padahal ane nggak pernah tuh kebagian uang
korupsinya!"
Kucing (sambil ngedorong tikus): "Kus, geseran
dikit dong, jangan sok akrablah, kita kan ditakdirkan musuhan. Aye
semua setubuh, eh setuju ame lo lo pade. Lo semua pasti udah tau kan,
Shinta & Jojo nebeng kepopuleran nama aye, walopun kedengerannya
sakit ditelinga, karena gw disebut "kucing garong! Sialan tuh mereka!"
Anjing:
"Benarlah itu, bah. Malahan aku dijadiin simbol "doggy style", mereka
pikir aku suka atau menikmati gaya itu, kalo boleh milih sih aku
mending sambil baringan deh, biar ngga capek mainnya sama si doggy
butet, pasangan aku yang sekarang itu."
Kambing jantan
(terlihat memelas): "Itu sih masih belum seberapa dibandingkan aku,
semuanya masih mendingan lah, Mas. Lha, aku selalu jadi binatang
lapangannya, coba kalo sampean-sampean ini jadi aku, yang jelek-jelek
itu julukan manusia buat aku. Ya udahlah sering dibilang "kambing
hitam", sering dikatain "bau kambing" lah, "kelas kambing", jadi
kambing bandot buat aki-aki yang masih doyan perempuan, dan yang lebih
parah lagi, setiap ada "kejadian pengeboman", semua mata melotot ke
aku..!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar